♥ Welcome To My Blog ♥

Pages

Kamis, 13 September 2012

Inilah Hidup


Inilah Hidup


          Mungkin asal mula aku lahir di dunia ini tak sama dengan kebanyakan orang lainnya. Tapi bukan berarti kalian bisa mengejekku terus menerus. Aku juga ingin sama dengan kalian semua. Akupun tak ingin seperti ini, aku ingin sama seperti kalian. Aku ingin berteman dengan semua orang, aku ingin bergabung dengan kalian, aku ingin memiliki status sosial yang sama dengan kalian, aku ingin hidup nyaman seperti kalian. Aku tak ingin hidup dengan terus dihina dan dicemooh. Bukan inginku lahir dengan keadaan seperti ini. Aku tak tau apa-apa. Aku tak ingin di beda-bedakan. Akupun manusia ciptaan Tuhan. Kita semua sama di mata-Nya.Tapi kenapa aku merasa aku tak pantas untuk hidup?

          Aku tau aku lahir bukan dari keluarga yang sempurna. Keluargaku adalah keluarga yang hancur. Keluargaku adalah keluarga yang amat sangat sederhana. Jauh dari yang namanya bergelimbangan harta. Aku tak pernah tau siapa ayahku. Ibuku seorang wanita yang tak pernah peduli kepadaku. Ibuku sering sekali di bicirakan oleh orang-orang, itu yang selalu membuatku risih dan malu untuk bersosialisasi. Pekerjaannyalah yang membuat ibuku selalu dibicarakan oleh orang-orang, terutama orang-orang di sekitarku. Terkadang aku ingin pergi saja meninggalkan ibuku, tapi bagaimanapun juga dia adalah ibuku, ibu kandungku, ibu yang melahirkanku dan merawatku hingga aku besar seperti sekarang ini. Terkadang pula aku ingin mengakhiri hidupku ini, meninggalkan semuanya, melepaskan semua beban dan masalah yang aku alami ini. Tapi aku sadar, aku tau dengan mengakhiri hidupku, itu tak akan menjadi solusi yang baik. Itu malah akan menimbulkan masalah baru.

          Tak pernah rasanya aku merasakan kebahagiaan seperti yang dialami remaja-remaja lainnya. Kasih sayang orang tua, kehangatan keluarga, keharmonisan keluarga, tak pernah aku rasakan. Mungkin aku dilahirkan bukan untuk merasakan kebahagiaan, tapi penderitaan. Kehidupanku dipenuhi rasa jengkel, malu, terhina, dan tertindas.

          Dari kecil aku selalu disebut anak haram. Itulah sebabnya aku tak memiliki seorang teman, mereka tidak mau berteman denganku. Di mata mereka aku hanyalah anak yang tidak diinginkan. Penuh dengan aib dan dosa. Apa mereka tak pernah menyadari apa yang mereka lakukan kepadaku sangat menyakiti hatiku? Salalu aku berfikir untuk apa aku hidup di dunia ini? Aku tak berguna, aku tak pantas untuk hidup. Itu semua menjadikan aku sebagai anak yang pendiam, jarang bicara, selalu murung, dan tak pernah bersosialisasi dengan orang lain. Ini memang menghambat untuk kegiatan belajarku, tapi inilah aku. Keadaan yang menjadikanku seperti ini.

          Tetangga, sudah bukan hal baru jika tetangga-tetanggaku membicarakan keluargaku. Tak henti-hentinya mereka mencibir keluargaku. Tak apa kalau mereka membicarakan keluargaku dibelakangku, yang parahnya mereka membicarakan keluargaku saat aku lewat di depan mereka. Betapa sakit hati yang aku rasakan.

          Sering aku mengadu pada ibuku. Tapi ibuku sama sekali tidak paduli. Ibuku selalu saja menjawab “Ibu juga gak mau kayak gini, ibu gak mau kerja jadi cewek murahan kayak gini. Tapi kalau ibu gak ngelakuin semua ini, kita mau makan pake apa? Kamu mau sekolah gimana? Gimana kita bisa hidup?”. Aku muak dengan jawaban itu. Banyak kerjaan lain, tapi ibuku tak pernah mau mendengarkan pendapatku.

          Saat aku sudah mulai lelah dengan kehidupanku, aku bertemu dengan seorang lelaki tua, mungkin cocok menjadi kakekku. Aku mengenal kakek itu saat dia selalu ada di depan gang rumahku setiap sore, dia sangat baik kepadaku. Kakek itu adalah orang yang sangat kaya. Sudah hampir 7 bulan aku mengenal kakek itu, aku menjadi sangat dekat dengannya. Dia sudah menganggapku sebagai cucunya, dan akupun menganggapnya sebagai kakekku.

          Sekarang aku bekerja di perusahaan miliknya. Jabatanku di perusahaannya dapat dibilang cukup tinggi untuk karyawan baru sepertiku. Memang sedikit aneh dengan semua kebaikan yang dia berikan kepadaku. Aku penasaran sebenarnya siapa kakek yang aku kenal ini. Apakah mungkin utusan malaikat yang akan membantuku dalam menjalani hidupku?

Akupun menyelidiki semuanya. Sampai akhirnya semua terbongkar, ternyata kakek itu adalah ayah dari ibuku. Awalnya ibuku berasal dari keluarga kaya raya, tapi selesai SMA ibuku mengenal ayah kandungku, ibuku sangat mencintai ayahku sampai-sampai ia rela meninggalkan keluarganya yang serba berkecukupan demi ayahku. Kenyataannya memang sangat menyakitkan, ibuku malah dijual dan di tinggalkan oleh ayahku, padahal saat itu ibuku sedang mengandung aku. Ibuku sebenarnya ingin kembali pulang ke rumah kakek dan nenekku, tapi ibuku malu karena dulu pernah pergi hanya untuk hidup bersama ayahku yang nyatanya sangat tidak tau diri.

Mungkin inilah akhir dari semua penderitaanku. Sekarang aku dan ibuku tinggal dirumah kakekku, kakek kandungku. Nenekku sudah meninggal. Kami bertiga akhirnya hidup dengan bahagia. Akhirnya aku merasakan juga senangnya mempunyai sebuah keluarga. Aku menjadi dekat dengan ibuku. Kehidupanku kini semakin membaik. Aku percaya dibalik kesusahan pasti akan ada kesenangan. Dan itulah yang aku alami sekarang. Hidup tak boleh disesali, jalani dengan hati yang ikhlas maka semuanya akan berjalan dengan indah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bomb

Bomb

Powered by: MySpace Games

Mario Brother 2

Fortune Hunter